EKONOMIINFO SOPPENGPOLITIK

Ketua Lidik Pro Soppeng Apresiasi Andi Takdir: Suara Petani Didengar dan Diperjuangkan

×

Ketua Lidik Pro Soppeng Apresiasi Andi Takdir: Suara Petani Didengar dan Diperjuangkan

Sebarkan artikel ini

Soppeng, 27 Juli 2025. Di tengah banyaknya suara yang memilih bungkam soal dugaan hilangnya sembilan unit ekskavator bantuan Program SERASI, langkah berani Andi Takdir menuai dukungan. Ketua DPD Lidik Pro Kabupaten Soppeng, Suheri Sulle, menyampaikan apresiasi terbuka atas sikap vokal sang legislator, yang dianggap sebagai bentuk nyata keberpihakan terhadap rakyat kecil, khususnya petani.

“Ini langkah penting. Suara seperti ini yang dibutuhkan masyarakat, ketika banyak masalah tak tersentuh karena dianggap sensitif,” ujar Suheri singkat, Minggu (27/7/2025).

Namun lebih dari sekadar dukungan, apresiasi ini menjadi penegas bahwa langkah Andi Takdir bukan sekadar kritik biasa, melainkan panggilan hati untuk melindungi petani dari praktik pengabaian atas hak-hak dasar mereka—termasuk hak atas fasilitas dan bantuan negara yang sah.

Berani Bicara, Saat yang Lain Memilih Diam

Andi Takdir telah menyuarakan keresahannya atas tidak jelasnya nasib sembilan ekskavator bantuan pertanian yang diperuntukkan bagi pengolahan lahan rawa. Alat berat tersebut merupakan bagian dari Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (SERASI) yang diluncurkan pada 2019, namun hingga kini tidak diketahui keberadaannya.

Lebih parah lagi, tidak ditemukan dokumen pengembalian dari kelompok penerima, maupun laporan pemanfaatan alat dari dinas terkait. Sebagian besar petani bahkan mengaku tidak pernah melihat atau memakai ekskavator tersebut.

“Jangan sampai ini jadi preseden buruk. Bantuan provinsi tidak boleh hilang begitu saja. Negara tidak boleh kalah oleh kelalaian,” tegas Andi Takdir dalam pernyataannya sebelumnya.

Pernyataan tersebut tak hanya menjadi pengingat, tetapi juga bentuk perlawanan terhadap sikap diam yang selama ini menghantui isu-isu publik penting. Dan ketika mayoritas anggota DPRD memilih tidak bersuara, Andi Takdir berdiri sendiri. Sendiri, tapi tidak gentar.

Butuh Sikap Lembaga, Bukan Hanya Perorangan

Publik kini menaruh harapan besar agar suara Andi Takdir tidak berhenti sebagai suara personal. DPRD sebagai lembaga didorong untuk menunjukkan sikap kelembagaan yang tegas dan jelas.

Masyarakat menanti apakah DPRD akan membentuk tim khusus untuk menyelidiki dugaan penyalahgunaan alat berat ini, atau justru memilih jalan senyap dan membiarkan satu suara terabaikan.

“Kalau hanya satu orang yang bersuara, ini akan berat. Tapi kalau DPRD bergerak bersama, ini bisa menjadi momentum pembenahan,” kata Suheri menegaskan.

Petani Menanti, Publik Mengawasi

Gerakan ini bukan soal nama, tapi soal tanggung jawab. Andi Takdir telah membuka pintu bagi penyelidikan terbuka atas skandal yang selama ini nyaris dilupakan. Dan kini, publik menunggu: apakah langkah ini akan diikuti oleh wakil rakyat lain, atau justru dibiarkan meredup begitu saja.

Masyarakat akan mencermati apakah DPRD benar-benar menindaklanjuti dalam forum resmi dan keputusan politik yang konkret.

Namun satu hal sudah terang: suara petani tak lagi sunyi, dan publik tak akan membiarkan isu ini tenggelam begitu saja.