SOPPENG – Di Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, berdiri lembaga pendidikan anak usia dini yang tak lagi asing bagi banyak orang tua, Kelompok Bermain Nabigh. Dari luar, bangunannya tampak sederhana, namun di dalamnya tersimpan kisah kepemimpinan yang panjang, kisah seorang perempuan yang membangun harapan dari nol, menolak menyerah, dan menyalakan cahaya di dunia pendidikan anak usia dini.
Ia adalah Andi Hermiyati, S.TP., S.Pd., pendiri sekaligus kepala satuan PAUD Yayasan Nabigh Akademik. Namanya kini mengharumkan Sulawesi Selatan setelah dinobatkan sebagai Terbaik I kategori Kepala Satuan PAUD Dedikatif pada ajang Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) 2025 oleh Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi Sulawesi Selatan, 31 Oktober 2025.
Prestasi itu mengantarkannya untuk mewakili Sulawesi Selatan ke tingkat nasional pada puncak perayaan Hari Guru Nasional 2025, 25 November mendatang. Namun di balik penghargaan itu, tersimpan perjalanan panjang tentang dedikasi, keyakinan, dan kepemimpinan yang tumbuh dari refleksi diri.
Berawal dari Enam Murid dan Ruang Sewa
Cerita Andi Hermiyati dimulai tahun 2011, ketika ia bersama beberapa rekan bertekad mendirikan lembaga PAUD. Saat itu, murid hanya enam orang, dan proses belajar dilakukan berpindah-pindah dari satu lokasi ke lokasi lain karena masih menyewa tempat.
“Waktu itu tidak ada jaminan siapa yang akan percaya. Saya hanya membawa keyakinan bahwa anak-anak Soppeng berhak mendapat pendidikan yang bermartabat, meski kami belum punya gedung sendiri,” kenang Andi Hermiyati.
Tiga tahun kemudian, pada 2014, perjuangan itu membuahkan hasil: Kelompok Bermain Nabigh akhirnya memiliki gedung permanen di Jalan Tuju Wali-Wali, Salotungo. Dari ruang kecil yang dulu sunyi, kini PAUD Nabigh telah berkembang pesat dengan tiga layanan PAUD dan 138 peserta didik. Bahkan, setiap awal tahun ajaran, lembaga ini kadang menolak pendaftar karena kapasitas tak lagi mencukupi.
Akar dari Aksi Kepemimpinan Reflektif
Keberhasilan itu bukan kebetulan. Dalam ajang GTK 2025, Andi Hermiyati mengangkat karya kepemimpinannya dengan judul “Dari AKAR (Aksi Kepemimpinan Reflektif) Menuju ke Puncak”.
Konsep “AKAR” menjadi filosofi yang ia pegang teguh. Ia percaya, setiap kepala satuan PAUD harus memimpin bukan hanya dengan rencana, tapi juga dengan refleksi diri yang terus-menerus: melihat kekurangan, mendengar suara guru, memahami kebutuhan anak, dan menjalin kepercayaan dengan orang tua.
“Peran kepala satuan PAUD itu strategis sekali. Kualitas PAUD tidak hanya dilihat dari proses pembelajaran, tapi juga dari bagaimana kita membangun kemitraan dengan orang tua, memenuhi layanan esensial anak, dan mengelola sumber daya dengan hati,” jelasnya.
Inovasi yang Tumbuh dari Kepekaan
PAUD Nabigh kini dikenal karena inovasinya. Dua di antaranya adalah program OMAR dan ABCD, yang dirancang untuk memperkuat lingkungan belajar bermakna serta membangun keterlibatan aktif orang tua dan instansi terkait.
Kedua inovasi ini tidak hanya diakui di tingkat kabupaten, tetapi juga mendapat penghargaan nasional, antara lain:
- Juara 3 ASKRINDO PAUD Indonesia Awards tingkat nasional, dan
- Juara 1 GTK Inovatif Sulawesi Selatan tahun 2024.
Melalui program OMAR dan ABCD, anak-anak di Nabigh belajar tentang kehidupan, mengenal nilai budaya, sosial, dan spiritual sejak dini. “Kami ingin mereka tumbuh bukan hanya cerdas secara akademik, tapi juga berkarakter dan bahagia,” ujar Andi Hermiyati.
Mendobrak Stigma, Menumbuhkan Kepercayaan
Latar belakang pendidikan Andi Hermiyati sebenarnya bukan pendidikan anak usia dini. Ia adalah lulusan Teknologi Pertanian (S.TP.) yang kemudian melanjutkan pendidikan menjadi S.Pd. Namun justru dari perpaduan dua bidang itu, ia menemukan cara berpikir berbeda, rasional dan reflektif sekaligus humanis.
“Saya dulu sering diragukan. Banyak yang bertanya, ‘Apa bisa lulusan teknologi pertanian mengelola PAUD?’ Tapi bagi saya, yang penting bukan gelar, tapi hati yang mau belajar dan bertahan,” tuturnya.
Perlahan, masyarakat mulai percaya. Orang tua melihat hasil nyata: anak-anak Nabigh tumbuh percaya diri, komunikatif, dan memiliki rasa ingin tahu tinggi. Kemitraan dengan orang tua pun menguat, menjadikan PAUD Nabigh bukan sekadar tempat belajar, tetapi komunitas tumbuh bersama.
Bagi Andi Hermiyati, menjadi kepala PAUD bukan tentang siapa paling hebat, tapi siapa yang mau hadir dan mendampingi di tengah berbagai keterbatasan.
“Pendidikan bukan soal siapa paling kreatif atau paling hebat. Pendidikan adalah tentang siapa yang bersedia hadir dan bertahan,” ujarnya tegas.
Ia juga menyuarakan pentingnya perhatian terhadap kesejahteraan pendidik nonformal yang hingga kini masih sering terabaikan. Menurutnya, keberlanjutan layanan PAUD berkualitas tidak akan mungkin tanpa guru-guru yang sejahtera dan dihargai.
Mendidik di Masa Emas Anak
Dalam setiap kesempatan, Andi Hermiyati selalu menekankan urgensi pendidikan anak usia dini sebagai fondasi bangsa.
“Pendidikan anak usia dini itu sangat penting. Delapan puluh persen perkembangan otak anak terjadi di masa golden age. Bangsa ini akan maju ketika porsi pendidikan di PAUD menjadi prioritas. Karakter yang terbentuk di PAUD itulah yang mereka bawa hingga dewasa,” ujarnya.
Pernyataannya bukan sekadar teori, melainkan hasil pengalaman lapangan selama lebih dari satu dekade mendampingi anak-anak usia emas tumbuh dan belajar.
Dari Lalabata untuk Indonesia
Kini, dengan segudang pengalaman dan prestasi, Andi Hermiyati akan membawa nama Sulawesi Selatan ke ajang GTK tingkat nasional. Ia tidak hanya mewakili lembaganya, tetapi juga ratusan kepala PAUD di daerah yang berjuang di tengah keterbatasan fasilitas dan pengakuan.
Perjalanannya dari enam murid hingga ratusan peserta didik adalah cermin nyata bahwa kepemimpinan reflektif mampu menumbuhkan perubahan besar dari akar rumput.
Dari sebuah ruangan sewa di Lalabata, lahirlah teladan tentang bagaimana pendidikan anak usia dini bisa tumbuh menjadi gerakan yang penuh makna, dipimpin oleh seorang perempuan yang percaya bahwa setiap anak layak mendapat kesempatan belajar yang bermartabat, dan setiap guru layak didengar suaranya. (Liputan Khusus – infotren24.com)






