Soppeng – Di tengah kondisi ekonomi nasional yang belum menentu, dampaknya semakin terasa hingga ke pelosok daerah. Harga kebutuhan pokok terus merangkak naik, lapangan pekerjaan menyempit, dan daya beli masyarakat melemah. Imbasnya, banyak keluarga di pedesaan harus mengubur mimpi menyekolahkan anak mereka ke perguruan tinggi.
Kondisi inilah yang mendorong Yayasan Perguruan Petta Baringeng Soppeng mengambil langkah nyata dengan meluncurkan Program Peduli Pendidikan Indonesia (P3I). Program ini secara khusus ditujukan bagi lulusan SMA sederajat tahun 2024–2025 dari keluarga tidak mampu, dengan jaminan bebas biaya SPP selama delapan semester penuh.
“Ini adalah bentuk tanggung jawab kami kepada negara dan masyarakat. Kami menyadari bahwa akses pendidikan tinggi masih menjadi beban berat bagi banyak keluarga, terutama dalam situasi ekonomi seperti sekarang. Karena itu, kami membuka ruang agar generasi muda tetap bisa melanjutkan pendidikan tanpa terbebani biaya,” ungkap Andi Multazam Jaya, Sekretaris Yayasan Perguruan Petta Baringeng Soppeng, saat ditemui di kampus, Sabtu (30/8/2025).
Fenomena sulitnya akses kuliah bukan hanya statistik di pusat. Di Soppeng dan wilayah sekitarnya, banyak keluarga petani dan pekerja informal yang kesulitan menutup biaya pendidikan anak mereka. Tidak jarang, lulusan SMA akhirnya memilih bekerja seadanya demi membantu keluarga, meski mereka punya potensi akademik.
Angka putus sekolah di perguruan tinggi masih didominasi oleh faktor ekonomi. Dengan latar belakang itulah, kehadiran program seperti ini dinilai memberi “angin segar” bagi masyarakat.
Yayasan Perguruan Petta Baringeng Soppeng menetapkan syarat sederhana namun tepat sasaran yaitu peserta adalah lulusan SMA/sederajat tahun 2024 atau 2025, mendapatkan bebas biaya SPP selama delapan semester, dan wajib melampirkan surat keterangan tidak mampu dari Pemerintah Desa atau Kelurahan.
Kebijakan ini memastikan hanya mereka yang benar-benar membutuhkan yang bisa merasakan manfaat program. Selain itu, peserta juga bisa memilih dua program studi unggulan yang tersedia, yakni Ilmu Komunikasi dan Ilmu Pemerintahan.
Program ini adalah pernyataan sikap. Yayasan Petta Baringeng Soppeng ingin menegaskan bahwa perguruan tinggi swasta tidak semata mengejar profit, tetapi juga memiliki komitmen sosial untuk menjembatani mimpi anak bangsa.
“Kalau kita menutup mata terhadap kondisi ini, maka kita akan kehilangan banyak generasi potensial. Pendidikan bukan hanya hak, tetapi juga jalan keluar dari lingkaran kemiskinan. Melalui program ini, kami ingin membuka pintu selebar-lebarnya,” tambah Andi Multazam Jaya.
Di tengah kabar suram tentang ekonomi, hadirnya Program Peduli Pendidikan Indonesia memberi optimisme baru bahwa harapan untuk melanjutkan pendidikan masih terbuka, meski di tengah keterbatasan.
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi hotline Admin STISIP Petta Baringeng di +62 852-9989-5111 dan +62 853 4394 2671.