INFO LUTIMRAGAM

Protes Pasar Malam di Bulan Ramadhan, Ponpes Nurul Junaidiyah Burau Tidak Ikut STQH Sulsel 2025

×

Protes Pasar Malam di Bulan Ramadhan, Ponpes Nurul Junaidiyah Burau Tidak Ikut STQH Sulsel 2025

Sebarkan artikel ini

Luwu Timur – Viral di media sosial pernyataan bahwa Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Junaidiyah Burau tidak akan mengikutsertakan santrinya dalam ajang Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) tingkat Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2025 pada tanggal 14-19 April 2025 di Luwu Utara.

Informasi ini pertama kali disampaikan melalui akun media sosial Nurchalis Azis Rajmal dan mendapat beragam tanggapan dari masyarakat.

Selain di tingkat provinsi, pesantren ini juga disebut tidak akan berpartisipasi dalam event STQH tingkat kabupaten maupun lokal di Luwu Timur.

Keputusan ini dikaitkan dengan protes terhadap pelaksanaan pasar malam yang digelar di Desa Burau dan Kecamatan Burau selama bulan Ramadhan. Keberadaan pasar malam ini dinilai bertentangan dengan semangat penghormatan terhadap bulan suci.

Ponpes Nurul Junaidiyah Burau selama ini dikenal sebagai salah satu pesantren dengan santri-santri terbaik dalam ajang STQH. Santri dari pesantren ini sering menjadi juara di tingkat kabupaten Luwu Timur dan selalu menjadi wakil Kecamatan Burau.

Bahkan, sebagian besar qari dan qariah yang mewakili Luwu Timur di tingkat provinsi berasal dari pesantren ini.

Sebagai salah satu pesantren tertua di Luwu Raya, Ponpes Nurul Junaidiyah saat ini membina hampir 2.000 santri, termasuk di pondok cabangnya.

Pesantren ini telah lama berperan dalam mencetak generasi unggul dalam bidang keislaman dan tilawatil Qur’an.

Keputusan pesantren ini untuk tidak berpartisipasi dalam STQH 2025 menjadi sorotan publik dan terus ramai diperbincangkan di media sosial.

Absennya pesantren ini diperkirakan akan berdampak pada peta persaingan STQH di tingkat kabupaten maupun provinsi, mengingat dominasi santri-santri dari pesantren ini dalam ajang sebelumnya.