Makassar — Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Polda Sulsel) bersama seluruh jajaran Polres terus mengintensifkan patroli dan penegakan hukum dalam Operasi Kewilayahan Pekat Lipu 2025. Operasi ini digelar untuk menciptakan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang kondusif menjelang agenda nasional penting.
Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto, S.I.K., M.H., menyampaikan bahwa hingga Kamis (15/5/2025), sebanyak 665 kasus berhasil diungkap, terdiri atas 111 kasus yang masuk Target Operasi (TO) dan 554 kasus Non-TO.
“Operasi ini dilaksanakan secara serentak di seluruh jajaran Polres, dengan tujuan menekan berbagai bentuk kriminalitas yang meresahkan masyarakat, seperti premanisme, narkoba, prostitusi, perjudian, dan penyakit masyarakat lainnya,” jelas Kombes Pol Didik Supranoto.
Penanganan premanisme menjadi salah satu prioritas utama dalam operasi kali ini. Dari 120 target yang ditetapkan di bidang ini, sebanyak 118 pelaku berhasil diamankan. Dari jumlah tersebut, 64 orang ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan, sementara 54 lainnya dibina karena meski tidak terbukti melanggar hukum, dianggap meresahkan warga.
“Premanisme merupakan salah satu bentuk gangguan sosial yang sering menimbulkan rasa tidak aman di tengah masyarakat. Karena itu, kami mengambil langkah tegas, baik melalui proses hukum maupun pembinaan sosial bagi mereka yang tidak terbukti melakukan tindak pidana,” tambahnya.
Melalui pendekatan preventif dan represif yang terukur, Polda Sulsel menegaskan komitmennya menjaga stabilitas keamanan wilayah. Operasi Pekat Lipu 2025 akan terus dilanjutkan demi menciptakan rasa aman bagi seluruh lapisan masyarakat.