SENI BUDAYASULSEL

Peran Utama Andi Shevira di Film Shi Shu Shuang Dapat Apresiasi dari Legislator Andi Merli dan Andi Nelli

×

Peran Utama Andi Shevira di Film Shi Shu Shuang Dapat Apresiasi dari Legislator Andi Merli dan Andi Nelli

Sebarkan artikel ini

SULSEL – Nama Andi Shevira semakin dikenal luas sebagai salah satu wajah muda yang membawa semangat baru dalam dunia seni peran di Sulawesi Selatan. Perannya sebagai tokoh utama dalam film Shi Shu Shuang (Nikah Terlarang) dan prestasinya di ajang Anakdara Malebbi 2025 tingkat Provinsi Sulawesi Selatan, menjadikan dirinya representasi generasi muda yang berani mengekspresikan identitas budaya melalui berbagai medium.

Dalam wawancara bersama infotren24.com, Shevira bercerita tentang awal ketertarikannya pada seni.

“Sejak kecil saya sudah tertarik dengan seni pertunjukan. Saya sering ikut kegiatan seni di sekolah dan di sanggar. Bagi saya, seni bukan hanya hiburan, tetapi ruang untuk belajar, tumbuh, dan memahami jati diri,” tuturnya.

Sosok Dr. Muzakkir, sutradara Shi Shu Shuang, menjadi inspirasi besar dalam perjalanannya. “Dukungan beliau menjadi fondasi penting yang mengantarkan saya melangkah ke dunia yang lebih luas: film,” kata Shevira.

Kesempatan berperan datang setelah ia mengikuti proses casting dan latihan intensif. Karakter yang ia mainkan adalah seorang gadis yang menghadapi konflik sosial dan tradisi pernikahan Bugis.

“Peran ini menantang karena saya harus banyak membaca literatur tentang adat Bugis, berdiskusi dengan sutradara, dan mengamati langsung kehidupan masyarakat. Saya ingin karakter ini terasa hidup bagi penonton,” ujarnya.

Meskipun jadwal syuting padat, Shevira menganggap proses itu sebagai bagian dari pembelajaran. “Ada hari-hari yang sangat melelahkan, tetapi begitu kamera mulai merekam, saya merasa semua usaha terbayar. Saya ingin pesan film ini sampai ke hati penonton,” tambahnya.

Selain dunia film, Shevira juga aktif mengikuti ajang seni budaya. Ia mencatat prestasi gemilang dengan menjadi Juara 1 pada kompetisi Anakdara Malebbi 2025 tingkat Provinsi Sulawesi Selatan. Ajang ini dikenal menilai keterampilan, pengetahuan budaya, serta kepribadian generasi muda yang mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal.

Prestasi Shevira menarik perhatian para pemangku kepentingan. Dua legislator yang dikenal peduli terhadap kebudayaan, Andi Merli Iswita (Wakil Ketua DPRD Wajo) dan Andi Nelli, S.Pd (Ketua Fraksi Gerindra DPRD Soppeng), memberikan apresiasi terbuka.

“Kesuksesan ini merepresentasikan kebanggaan kolektif masyarakat Wajo. Andi Shevira telah membawa narasi budaya kita tampil di panggung yang lebih luas,” ujar Andi Merli, Senin (15/9/2025).

“Kami juga memberikan penghargaan kepada Dr. Muzakkir yang dengan dedikasi tinggi menjadi mentor dan membentuk perjalanan berkesenian Andi Shevira,” tambahnya.

Andi Nelli pun menegaskan pentingnya peran seni dalam memperkenalkan ikon-ikon daerah.

“Selamat kepada Ananda. Potensi berkesenian Andi Shevira sangat luar biasa. Melalui film ini, ia telah menampilkan khazanah ikonik Soppeng seperti Sungai Langkemme, persawahan Dusun Walattasi, dan Villa Yuliana yang berada di jantung Kota Soppeng,” ungkapnya.

Secara akademik, capaian Shevira dapat dilihat sebagai representasi generasi muda yang berhasil menggabungkan ekspresi artistik dengan pelestarian warisan budaya. Baik film maupun ajang Anakdara Malebbi menjadi sarana penting untuk memperkuat pemahaman identitas lokal di tengah dinamika modernitas.

Bagi Shevira, apresiasi dari para legislator adalah dorongan moral yang membuatnya semakin yakin untuk terus berkarya.

 “Melestarikan budaya berarti menjaga cerita tentang siapa kita. Saya percaya, jika pemerintah, legislatif, dan masyarakat memberi dukungan penuh, seni dan budaya Bugis akan semakin kuat, bahkan bisa dikenal di panggung nasional maupun internasional,” ucapnya penuh semangat.

Ia berharap semakin banyak generasi muda yang berani terjun di dunia seni dan budaya. “Pelestarian budaya bukan sekadar tanggung jawab, tetapi kebanggaan yang harus diteruskan. Saya ingin mengajak anak-anak muda Bugis agar bangga dengan identitas mereka dan berani mengekspresikannya,” kata Shevira.

Kisah Shevira menunjukkan bahwa generasi muda bisa menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan. Dengan dukungan masyarakat dan pemangku kebijakan seperti Andi Merli dan Andi Nelli, upaya pelestarian budaya melalui seni diharapkan akan terus berlanjut, memberi inspirasi bagi banyak talenta muda di Sulawesi Selatan.