INFO LUTIMPEMERINTAHANRAGAM

Mantadulu: Perjuangan Mengembalikan Tanah Harapan

×

Mantadulu: Perjuangan Mengembalikan Tanah Harapan

Sebarkan artikel ini

Harapan baru di Tanah Sulawesi Selatan adalah mimpi besar mereka. Pada tahun 1981, sekitar 500 keluarga dari Bali, NTB, Jawa, dan masyarakat lokal Sulawesi Selatan menjejakkan kaki di wilayah Mantadulu sebagai peserta program transmigrasi. Dengan harapan besar, mereka membangun kehidupan baru.

Hari-hari pertama dilalui dengan gotong royong membangun akses jalan sederhana dan membuat parit kecil agar lahan rawa mereka layak untuk ditanami sayur-mayur. Namun, ujian berat datang setelah dua tahun mereka bertani. Hama ulat menyerang tanaman tanaman mereka sampai semuanya musnah. Mereka tidak berputus asa. Aktifitas bertani dan berkebun terus mereka tekuni.

Mimpi yang Dihancurkan oleh Buldoser

Pada tahun 1994 mereka dikagetkan dengan hadirnya alat berat milik PTPN XIV datang tanpa peringatan. Ratusan hektare lahan yang menjadi sumber penghidupan transmigran itu diratakan untuk perkebunan sawit tanpa kompromi.

Beberapa warga berusaha melawan tapi mereka hanya masyarakat kecil. Warga transmigran Mantadulu yang dulu berharap pada tanah harapan, kini dihadapkan pada kenyataan pahit kehilangan hak atas tanah garapan yang mereka perjuangkan sejak awal.

Perjuangan warga Mantadulu terus berlanjut. Intimidasi dan rintangan kerap mereka hadapi. Namun, tekad mereka untuk mendapatkan kembali hak atas tanah tak pernah surut.

Pada Rabu (22/1/2025), ratusan warga Mantadulu mendatangi kantor DPRD Luwu Timur. Perwakilan warga bertemu Komisi I DPRD Luwu Timur, yang berjanji memfasilitasi perjuangan mereka. “Kami akan membentuk tim bersama petani sawit, pihak PTPN, BPN, dan OPD terkait untuk menghadap ke Kementerian BUMN,” ungkap Muhammad Nur, salah satu anggota Komisi I.

Warga Mantadulu kembali datang menemui Anggota Legislatif Luwu Timur. Aspirasi mereka bukan hal yang baru, tapi warga tetap berharap dan  menggantungkan nasib mereka kepada DPRD Lutim

DPRD Lutim Jadi Harapan Baru Warga Mantadulu

DPRD Luwu Timur meminta warga untuk mengumpulkan semua bukti dan dokumen terkait kepemilikan lahan. Sertifikat yang belum balik nama, ahli waris, dan bukti penguasaan lahan akan ditelusuri demi memperkuat posisi warga.

Langkah mendatangi Kementerian BUMN menjadi harapan baru bagi warga Mantadulu. “Kali ini kami menggantungkan harapan kepada anggota dewan. Semoga mereka sehat dan tidak meninggalkan kami,” ujar salah seorang warga, penuh harap.

Perjuangan Tak Pernah Padam

Kisah warga Mantadulu adalah potret keteguhan dan perjuangan melawan ketidakadilan. Dengan dukungan legislatif yang baru dan penuh semangat, perjuangan ini menjadi simbol harapan bahwa keadilan dapat ditegakkan. Warga Mantadulu masih menggenggam mimpi mereka, mengembalikan tanah harapan yang pernah dijanjikan kepada mereka.