PERSPEKTIFSOPPENGSPORT

Dari Lapangan Magelang ke Panggung Nasional

×

Dari Lapangan Magelang ke Panggung Nasional

Sebarkan artikel ini

“Ketika tiga anak Sewo Junior dipanggil ke JPL Select, sesungguhnya yang dipanggil bukan hanya mereka, tapi semangat seluruh warga Sopeng yang menolak kalah oleh keterbatasan”

Tentu kita masih ingat, Sewo Junior FC waktu itu, hampir saja tidak bisa berangkat ke Magelang untuk mengikuti Piala Menpora–Apsumsi III 2025 Tingkat Nasional karena keterbatasan anggaran. Namun, semangat Yassisoppengi, semangat saling membantu dan gotong royong, menyala di tengah masyarakat.

Dari donasi kecil yang dikumpulkan lewat pesan berantai hingga dukungan spontan warga yang ingin melihat anak-anak itu berjuang, akhirnya dana terkumpul. Mereka pun berangkat, membawa harapan dan doa seluruh Soppeng di pundak mereka.

Mereka mungkin gugur di pertengahan kompetisi, tapi cerita mereka tidak berhenti di peluit terakhir. Setelah perjalanan penuh keterbatasan itu, nama kecil dari Soppeng justru meninggalkan kesan besar di mata pengelola Junior Premier League (JPL). Tak lama setelah pulang, datanglah surat resmi, bukan evaluasi, melainkan undangan kehormatan. Tiga pemain Sewo Junior dipanggil bergabung dengan JPL Select untuk tampil di Piala Menpora U12. Sebuah kabar yang membuat kampung halaman bergetar bangga.

Manajer tim, Amrayadi, tak bisa menyembunyikan rasa harunya ketika kabar itu tiba.

“Kami tidak pernah menyangka sejauh ini. Saat berangkat ke Magelang saja, kami hanya berpikir bagaimana bisa tampil dengan baik membawa nama Soppeng. Tapi ternyata kerja keras anak-anak mendapat perhatian nasional. Ini kebanggaan yang tak ternilai,” ujarnya.

Dari titik itu, arah cerita berubah. Tim yang semula hanya ingin tampil mewakili daerah, kini melahirkan pemain yang dipercaya membawa nama Indonesia muda. Ini bukti bahwa perjuangan tidak selalu diukur dari skor akhir, melainkan dari jejak yang ditinggalkan. Dan jejak Sewo Junior itu nyata, menembus batas daerah dan menyentuh hati banyak orang.

Yang membuat kisah ini berharga bukan hanya hasilnya, tetapi caranya. Saat berangkat ke Magelang, mereka tidak membawa sponsor besar atau fasilitas megah. Mereka hanya membawa kepercayaan diri yang tumbuh dari solidaritas masyarakat. Dari donasi kecil yang dikumpulkan lewat pesan WhatsApp hingga semangat warga yang ingin melihat bendera Soppeng berkibar. Dan kini, semua kebaikan itu kembali kepada mereka dalam bentuk paling indah: pengakuan.

Tiga pemain yang dipanggil itu bukan sekadar pemain bola. Mereka simbol dari ketekunan, disiplin, dan cinta terhadap tanah kelahiran. Di balik langkah mereka, ada peluh rekan setim, doa orang tua, dan keyakinan bahwa kerja keras tak pernah sia-sia. Pemanggilan ini bukan hanya penghargaan bagi mereka, tapi juga hadiah bagi semua yang pernah percaya.

Sewo Junior juga mengingatkan kita bahwa keajaiban sering tumbuh dari kesederhanaan. Dari lapangan yang tifak standar, dari bola usang yang dipakai bergantian, tumbuh semangat yang tak bisa dibeli oleh uang. Anak-anak ini mengajarkan bahwa kebesaran daerah bukan diukur dari fasilitas, tetapi dari karakter dan tekad mereka yang berjuang di dalamnya.

Bagi masyarakat Soppeng, kisah ini tentang jati diri, tentang bagaimana sebuah daerah kecil di Sulawesi Selatan bisa berbicara di panggung nasional dengan cara yang jujur dan tulus.

Ketika tiga anak Sewo Junior dipanggil ke JPL Select, sesungguhnya yang dipanggil bukan hanya mereka, tapi semangat seluruh warga Sopeng yang menolak kalah oleh keterbatasan.

Tak heran jika banyak yang terharu dan bangga. Di balik kisah sederhana ini, tersimpan pesan besar bahwa Soppeng masih memiliki generasi yang berani bermimpi, jujur bermain, dan menjunjung sportivitas. Mereka mungkin belum juara di lapangan, tapi mereka telah menjuarai sesuatu yang lebih bernilai yakni hati kita semua.

Dari Sewo Junior, kita belajar bahwa perjuangan yang tulus selalu menemukan jalannya menuju penghargaan, entah dalam bentuk piala, atau dalam bentuk kebanggaan yang tak ternilai. Sebab yang paling penting bukan seberapa besar kemenangan yang diraih, tapi seberapa dalam maknanya bagi kita, sebagai satu daerah yang bangga menyebut diri: Soppeng.