Sabtu (5/7/2025). Bupati Soppeng H. Suwardi Haseng secara tiba-tiba mengunjungi kawasan Pasar Cabbenge. Tanpa pengawalan mencolok dan tanpa pengumuman, Bupati langsung turun dari kendaraan dan menyusuri beberapa area depan pasar yang belakangan ramai diperbincangkan warga.
Langkahnya berhenti di salah satu toko yang berdiri persis di seberang jalan pasar. Hj. UR, pemilik toko tersebut, yang saat itu sedang melayani pembeli, sontak menyambut. Beberapa ibu-ibu yang tengah berada di lokasi pun segera mengerumuni, sebagian meminta berfoto, sebagian lainnya langsung menyampaikan keluhan.
“Lihatlah kondisi jalannya, Pak Bupati. Sangat parah. Belum lagi drainasenya yang banyak tersumbat,” keluh Hj. UR, menunjuk ke arah akses jalan pasar yang memang terlihat rusak dan becek di beberapa bagian.
Dengan senyum khas yang selama ini melekat pada sosoknya, Bupati Suwardi menanggapi lugas namun bersahaja. Ia tidak memberi janji manis, hanya kalimat sederhana yang memuat harapan.
“Insya Allah, doakan supaya kita sehat-sehat semua. Dan Insya Allah, pemerintah daerah akan menangani masalah ini,” ucap Hj. UR meniru perkataan Bupati Suwardi yang tenang.
Kunjungan ini hampir luput dari perhatian publik karena gaya kepemimpinan Bupati Suwardi yang dikenal lebih senang bekerja tanpa hingar bingar publikasi. Ia memilih mendengar langsung dari warga, tanpa harus menunggu seremoni.
Bagi ibu-ibu di sekitar Pasar Cabbenge, momen singkat itu cukup berarti. Mereka tahu tak semua hal bisa diselesaikan seketika. Namun ketika pemimpin mereka datang tanpa diminta, mendengar tanpa dipaksa, dan merespons tanpa mengumbar janji, di situlah harapan tumbuh dari hal-hal sederhana.