SENI BUDAYASOPPENG

Andi Nelli Hadiri Gala Premier Film “Shi Shu Shuang”, Ajak Sutradara Pulang Kampung Buat Film di Soppeng

×

Andi Nelli Hadiri Gala Premier Film “Shi Shu Shuang”, Ajak Sutradara Pulang Kampung Buat Film di Soppeng

Sebarkan artikel ini

SENGKANG, WAJO — Ketua Fraksi Gerindra DPRD Soppeng, Andi Nelli, S.Pd, menghadiri Gala Premier Film “Shi Shu Shuang (Nikah Terlarang)” di Dakota Cinema, Sallo Mall Sengkang, Minggu (14/9/2025).

Andi Nelli hadir bersama suami, anak, dan kerabat dekat dari rumpun keluarga Soppeng. Kehadiran ini istimewa karena ia menerima undangan khusus dari sang sutradara, Dr. Muzakkir, Ph.D, penggiat kebudayaan Sulawesi Selatan yang lahir di Desa Watu, Marioriwawo, Soppeng.

Film “Shi Shu Shuang (Nikah Terlarang)” mengisahkan perjalanan hidup Hendra, bayi yang lahir lalu dibuang oleh ibunya. Ia sempat dirawat oleh Kepala Desa dan disusui oleh Fuang Besse bersama bayi perempuannya, Andi Tenri. Beberapa waktu kemudian, Hendra diadopsi pasangan Pak Firman dan Ibu Melly dan tumbuh menjadi pemuda tampan.

Takdir mempertemukan Hendra dan Andi Tenri saat ia menjalani KKN di Desa Ininnawa. Keduanya jatuh cinta dan berencana menikah. Namun, di hari akad nikah, terungkap bahwa mereka adalah saudara sesusuan. Pernikahan pun batal, menyisakan konflik batin mendalam sekaligus membuka jalan rekonsiliasi antara Hendra dan ayah kandungnya.

Film ini mengambil latar di berbagai lokasi ikonik, seperti Sungai Langkemme, persawahan Dusun Walattasi dan Villa Yuliana di Soppeng, serta beberapa lokasi di Kabupaten Wajo.

“Film ini cermin budaya kita. Generasi muda harus belajar dari nilai-nilai yang ditampilkan di dalamnya,” kata Andi Nelli. Ia juga meminta Dr. Muzakkir untuk suatu saat kembali ke Soppeng membuat film baru.

“Kami menunggu karya berikutnya yang mengambil setting Soppeng. Ini akan memperkenalkan budaya dan sejarah daerah kita lebih luas,” ujarnya.

Turut hadir dalam gala premier, Andi Merli Iswita (Pimpinan DPRD Wajo), stakeholder Pemda Wajo, serta civitas akademika dari Perguruan Tinggi Lamaddukelleng, Universitas Lamappapoleonro (UNIPOL), dan Perguruan Tinggi Petta Baringeng Soppeng.

Andi Merli Iswita juga memberikan apresiasi film ini. “Karya ini bukan hanya hiburan, tetapi edukasi budaya. Saya berharap film seperti ini terus diproduksi agar generasi muda tidak kehilangan identitas,” katanya.

Dr. Muzakkir mengaku terharu atas dukungan tersebut. “Budaya Bugis punya kekuatan cerita yang luar biasa. Dukungan dari Ibu Andi Nelli dan tokoh daerah lainnya memotivasi saya untuk berkarya lebih banyak di tanah kelahiran,” ujarnya.

Film yang diproduksi Perkumpulan Silk Film Festival Wajo ini akan tayang serentak 18 September 2025 dan masuk seleksi Film ASEAN melalui Perhimpunan Film Indonesia, membuka peluang mengangkat nama Sulawesi Selatan ke panggung internasional.