EKONOMISULSEL

Pemerintah Tambah 44 Kawasan Industri dalam PSN 2025, Bantaeng dan Luwu Timur Masuk Daftar Strategis Nasional

×

Pemerintah Tambah 44 Kawasan Industri dalam PSN 2025, Bantaeng dan Luwu Timur Masuk Daftar Strategis Nasional

Sebarkan artikel ini

Infotren24.com — Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto kembali mengambil langkah strategis dalam mempercepat pembangunan ekonomi nasional menjelang satu tahun masa pemerintahannya. Melalui Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Permenko) Nomor 16 Tahun 2025, pemerintah melakukan revisi daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan total 44 kawasan industri yang kini masuk dalam proyek prioritas nasional.

Kebijakan ini menjadi bagian penting dari agenda hilirisasi industri dan pemerataan investasi antarwilayah, khususnya untuk mendorong tumbuhnya pusat-pusat ekonomi baru di luar Pulau Jawa. Pemerintah berharap kawasan industri tersebut dapat berfungsi sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi regional yang terintegrasi dengan infrastruktur pelabuhan, transportasi, energi, dan logistik nasional.

Dari total 44 kawasan industri yang masuk dalam daftar PSN terbaru, Pulau Sulawesi mendapatkan enam kawasan industri, dua di antaranya berlokasi di Provinsi Sulawesi Selatan, yakni Kawasan Industri Bantaeng dan Kawasan Industri Indonesia Huali Industry Park (IHIP).

Sulawesi Selatan Jadi Bagian Strategis Hilirisasi Nasional

Kawasan Industri Bantaeng dan IHIP memperkuat posisi Sulawesi Selatan sebagai simpul utama dalam rantai hilirisasi nasional, terutama sektor logam dan energi terbarukan.

Kawasan Industri Bantaeng, yang lebih dulu beroperasi, selama ini dikenal sebagai pionir dalam pengolahan nikel di wilayah selatan Sulawesi. Kawasan ini menjadi magnet investasi baru di sektor mineral dan energi terintegrasi, sekaligus membuka ribuan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.

Sementara itu, Kawasan Industri Indonesia Huali Industry Park (IHIP) menjadi proyek strategis baru yang mulai menonjol di peta industri nasional. Berlokasi di Sulawesi Selatan, IHIP didesain sebagai kawasan industri modern berbasis teknologi ramah lingkungan dengan fokus pada pengolahan mineral, logam, serta manufaktur berbasis energi hijau.

PT Indonesia Huali Industry Park (IHIP)

PT IHIP, proyek ini menjadi salah satu investasi terbesar yang saat ini tengah dipersiapkan di wilayah timur Indonesia. Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai sumber pemerintah daerah dan pemberitaan resmi, nilai investasi PT IHIP mencapai sekitar Rp221 triliun, dengan lokasi operasional di Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan.

Kawasan ini dirancang di atas lahan seluas sekitar 978 hektare, meliputi wilayah Desa Harapan, Pongkeru, dan Pasi-Pasi. Proyek ini ditargetkan menjadi kawasan industri modern berbasis green industry dan hilirisasi logam. PT IHIP akan mengembangkan fasilitas pengolahan mineral, logam dasar, serta pabrik turunan energi baru terbarukan (EBT), termasuk bahan pendukung untuk baterai kendaraan listrik.

Pemerintah Kabupaten Luwu Timur sebelumnya telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan PT IHIP pada 24 September 2025, sebagai bagian dari percepatan perizinan dan dukungan investasi daerah.

PT Indonesia Huali Industry Park (IHIP) adalah pengelola kawasan industri yang dirancang untuk mendukung kebijakan hilirisasi pemerintah. IHIP memadukan konsep green industry dan smart manufacturing, dengan infrastruktur yang mendukung efisiensi energi, pengelolaan limbah industri, serta konektivitas logistik terpadu.

Kawasan ini diproyeksikan menjadi pusat industri pengolahan nikel dan logam dasar yang menghasilkan produk bernilai tambah tinggi seperti stainless steel, baterai kendaraan listrik, dan bahan pendukung industri energi baru terbarukan (EBT).

Selain fokus pada hilirisasi, PT IHIP juga mengusung pendekatan ekonomi berkelanjutan dengan melibatkan masyarakat lokal melalui program pelatihan tenaga kerja industri dan kemitraan UMKM penunjang. Dengan dukungan status PSN, proyek ini diharapkan menarik investasi besar dari dalam dan luar negeri, serta berkontribusi signifikan terhadap peningkatan PDRB Sulawesi Selatan.

Pemerataan Investasi ke Kawasan Timur

Secara nasional, revisi daftar PSN 2025 mencatat 14 kawasan industri di Sumatera, 11 di Jawa, 8 di Kalimantan, 6 di Sulawesi, serta 5 di Papua dan Maluku. Pemerintah menegaskan, langkah ini merupakan upaya konkret untuk menggeser konsentrasi ekonomi dari Jawa ke kawasan timur Indonesia, sekaligus mempercepat transformasi industri berbasis sumber daya alam menjadi industri bernilai tambah tinggi.

Dengan masuknya dua kawasan industri di Sulawesi Selatan ke dalam daftar PSN, provinsi ini dipandang akan menjadi salah satu poros baru pertumbuhan ekonomi Indonesia Timur, seiring dengan meningkatnya investasi sektor hilirisasi dan energi terbarukan di wilayah tersebut.

 

Editor: Andi M. Zulkarnain                                Sumber: Permenko Perekonomian No. 16 Tahun 2025, CNBC Indonesia